Sabtu, 10 Desember 2016

Cloud Computing

Tugas Softskill


Cloud Computing

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang Cloud Computing. Apa sih Cloud Computing itu? Komputer di awan?
Bukan. Cloud Computing itu adalah metode penyimpanan data yang telah dikembangkan dengan basis internet.
Masih belum paham juga? Begini loh.
Tentu kita semua adalah pakai listrik dirumah kan? Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan pembangkit listrik sendiri kan? Yang perlu kita lakukan adalah mendaftarkan ke administrasi  PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan karena suatu tujuan khusus (misalnya ada acara dirumah), kita tinggal menghubungi PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya lagi, kita juga tinggal bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya ELASTIS.

Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan level layanan mereka.

Nah, permisalan tentang PLN diatas adalah sedikit gambaran tentang Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka menyediakan layananan Cloud Computing,  yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebaliknya.
Terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:

1. Resource Pooling

Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.

2. Broad Network Access

Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.

3. Measured Service

Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.

4. Rapid Elasticity

Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.

5. Self Service

Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis. Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.

Berdasarkan jenis layanannya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:

Software as a Service (SaaS)
Platform as a Service (PaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS)

Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:

Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.  Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.

Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure,  bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.

Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.

Contoh Aplikasi Berbasis Cloud Computing

 Google Drive

Google Drive adalah layanan cloud storage yang digunakan untuk menyimpan file-file pada cloud. Layanan ini juga menyediakan fasilitas untuk mengedit file yang jenisnya didukung, seperti Office dan gambar melalui Google Docs.

Pada Google Drive, pengguna hanya perlu memiliki akun Gmail untuk dapat menggunakan fasilitas ini, Google Drive adalah satu di antara fasilitas yang disediakan oleh Gmail. Fasilitas yang diluncurkan pada 24 April 2012 ini sebenarnya pengembangan secara lanjut dari Google Docs. Google Drive menyediakan 5 Gb untuk penyimpanan di dalamya, selain itu pengguna juga dapat melakukan pembayaran atau pembelian storage untuk penambahan tempat penyimpanan. File yang tersimpan pada Google Drive dapat dengan mudah diakses kapanpun dan dimanapun hanya dengan bantuan desktop, laptop, ataupun smartphone. Pengguna dapat melakukan pengembangan terhadap file atau aplikasinya dan berbagi dengan orang lain yang terhubung dengan drive miliknya.

Google Drive juga tersedia dalam bentuk aplikasi desktop yang membuat file dalam komputer akan tersinkronisasi secara otomatis antara file dalam komputer dengan file dalam Google Drive.


Dropbox


Dropbox merupakan tempat penyimpanan file di internet dengan kapasitas besar. Dropbox sendiri memiliki peranan penting dalam meningkatkan rating Google. Sama seperti Google Drive yang menggunakan akun Gmail untuk melakukan registrasi, Dropbox juga menggunakan Gmail untuk pengaksesannya.

Dalam melakukan penyimpanan, pengguna hanya perlu meletakkan file pada Dropbox offline, kemudian dengan sendirinya akan tersinkronisasi dengan Dropbox Online dan file akan tersimpan di dalamnya.

Jika file apapun yang terupload dalam Dosbox legal dan akan dibagikan dalam website, blog, atau jejaring sosial, maka file tersebut akan menembus ratusan ribu dalam sekejap pada rating pencarian melalui Google.

Buku : "Buku Pengantar Cloud Computing" - Penulis : Alex Budiyanto. Editor : Ivan Lanin, Mulkan Fadhli.
Referensi blog :
http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html
http://dimas-blogz.blogspot.com/2014/11/cloud-computing.html