Tugas Softskill
Di antara anasir penting dari bangsa ini, pemuda adalah unsur yang
sangat signifikan, dalam rangka membangun kembali bangsa dengan
penanaman nilai nasionalisme yang sejati. Pemuda dirasa sebagai generasi
penerus yang akan menahkodai perjalanan panjang bangsa ini. Pemuda
dengan nasionalisme sejatinya diharapkan akan mampu membawa bangsa ini
kepada pelabuhan yang menjadikan bangsa ini besar dan kaya. Dan sejarah
telah membuktikan bahwa pemuda adalah ikon perubahan bangsa. Pemudalah
yang selama ini telah mewarnai laju sejarah dan dinamika perjuangan
bangsa. Melalui pemuda bangsa ini mampu lahir, bangkit, berdiri dan
berjalan menjadi bangsa yang berdaulat, dengan berbagai dinamikanya.
Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa dalam setiap momen penting
perubahan bangsa ini senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif
penggeraknya. Peran pemuda dalam perubahan sosial bangsa bukannya sebuah
isapan jempol. Jika perubahan penting bangsa ini dapat dikategorikan
menjadi beberapa tahap, maka pada semua tahapan, peran pemuda selalu
mengambil andil sebagai katalisator perubahan tersebut. Secara singkat
tahapan sejarah perubahan bangsa dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama, tahap kebangkitan. Fase ini dimulai dengan perubaan
orientasi perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Yakni perubahan
dari perjuangan secara fisik bersenjata, menjadi pejuang melalui
organisasi. Budi Oetomo (BO) dalam hal ini dikenal sebagai peletak dasar
menjamurnya organisasi pergerakan nasional.
Berdirinya BO dalam hal ini merupakan efek domino dari sebuah kebijakan
kolonial yang dilontarkan oleh Van Deventer. Deventer menilai bahwa
kebijakan Hindia Belanda selama ini sangatlah merugikan dan menyiksa
penduduk pribumi. Sehingga, menurut Deventer harus ada sebuah kebijakan
“balas budi” kepada penduduk pribumi.
Salah satu item yang sangat menguntungkan adalah edukasi/pendidikan.
Pada awalnya politik edukasi ini sedianya hanya untuk kepentingan
kolonial. Kekurangan tenaga administrasi dalam birokrasi meniscayakan
pemerintah Kolonial untuk mencari tenaga administrasi tambahan dari
pribumi. Dari sinilah pribumi yang semula tidak dipebolehkan mengenyam
pendidikan mendapat angin segar. Meskipun hanya sebatas kaum bangsawan
dan priyayi, namun melalui kebijakan ini, peribumi sedikit banyak mulai
tercerahkan. Semangat nasionalisme sebagai bangsa terjajah mulai muncul
akibat singgungan terhadap dunia luar. Hingga puncaknya semangat ini
terejawantahkan melelui sebuah organisasi Budi Oetomo.
Kedua, tahap persatuan. Berdirinya BO memberi inisiatif bagi
terbentuknya organisasi yang sejenis. Pasca 1908, organisasi perjuangan
mulai menjamur menghiasi dinamika perjuangan bangsa.
Organisasi-organisasi ini lebih bercorak primordial dan kedaerahan.
Perasaan senasib sebagai bangsa terjajah melahirkan semangat persatuan,
di mana perbedaan primordial berupa daerah, suku, agama kemudian
tercover menjadi satu benang merah yang sama, yakni satu nusa, satu
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda (SP) 28 Oktober 1928 menjadi
momentum membangunan semangat persatuan bangsa. Melalui SP, semua
organisasi kepemudaan dan kedaerahan kemudian melebur ke dalam bangsa
yang satu yakni Indonesia. Sejak saat inilah semangat nasionalisme
muncul sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang
merdeka. Yang dalam hal ini, peran pemuda merupakan sentral gerakan yang
tidak bisa ditawar lagi.
Ketiga, tahap kemerdekaan. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II
tidak dilewatkan begitu saja oleh para pejuang bangsa, khususnya para
pemuda. Hampir dalam hitungan hari, momentum kemerdekaan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh para pemuda. Megapa para pemuda? Karena
dalam situasi revolusi tersebut sempat terjadi perselisihan pendapat
antara kaum tua dan kaum muda. Kaum tua dalam hal ini lebih cenderung
hati-hati dalam menentukan proklamasi kemerdekaan. Di sisi lain,
semangat para pemuda yang membara memaksakan diri untuk melaksanakan
proklamasi secepatnya. Perseteruan tersebut akhirnya dimenangkan kaum
muda, dengan tindakan penculikan terhadap Sukarno ke Rengas Dengklok.
Pada waktu yang tepat, yakni 17 agustus 1945 dilaksanakan proklamsi
kemerdekaan. Sejak saat itulah bangsa Indonesia secara de yure terbebas
dari telikungan kolonialisme dan imperialisme.
Keempat, tahap revolusi. Pergantian rezim, dari era yang
diidentifikasi sebagai orde lama kepada orde baru merupakan bagian
penting dari sejarah kita. Pada tahap ini, terjadi revolusi sistemik
yang dilakukan oleh militer. Puncaknya adalah September 1965. Dengan isu
Dewan Revolusi dan G 30/S, militer secara apik mampu melakukan
pergantrian – untuk tidak menyebut penggulingan – kekuasaan. Konstelasi
global yang saat itu terjadi, ikut memberikan andil penting dalam
peristiwa ini.
Situasi perang dingin, serta resesi ekonomi dunia membawa dampak yang
serius bagi pemerintahan nasional. Fenomenea kenaikan harga bahan pokok
yang mencapai 400% membawa para pemuda terdidik yang tegabung dalam
KAMI (Kesatuan Aksi mahasiswa Indonesia) untuk melakukan perlawanan
jalanan. Sehingga pemuda dalam konteks situasi ini, menjadi garda
terdepan atas segala tuntutan rakyat, baik pada level daerah maupun
nasional.
Kelima, tahap reformasi. Setelah berkuasa selama kurang lebih 32
tahun, rezim otoritarian orde baru pun akhirnya tumbang juga. Krisis
ekonomi yang mengancam negara-negara berkembang membawa Indonesai ke
dalam keterpurukan ekonomi yang dasyat. Hingga krisis ekonomi inipun
menjalar pada krisis kepercayaan rakyat kepada pemirintah. Pada saat
ini, gerakan pemuda dan mahasiswa menjadi fenomena gelombang besar yang
tak terbendung lagi. Setelah dikungkung selama lebih dari tiga
dasawarsa, kebebasan bersuara pun bedah juga. Korbannya adalah sang
rezim oteriter Suharto. Tanggal 21 Mei 1998 menjadi moment yang tak
terlupakan, pengunduran diri sang jenderal menjadi tonggak pergantian
era, dari orde baru kepada orde reformasi.
Dari narasi historis di atas, dapat disimpulkan bahwasanya hampir dalam
setiap moment penting dalam sejarah kebangsaan kita, senantisa
melibatkan peran pemuda sebagai penggeraknya. Hal ini berarti bahwa
pemuda mempunyai peran sentral dalam konstelasi sejarah perubaan sosial
di Indonesia. Terlepas dari wacana apakah peran pemuda tersebut
ditunggangi atau tidak, di manfaatkan atau memanfaatkan, yang jelas
secara empiris faktual, pemuda senantiasa telah memberikan yang terbaik
bagi bangsa ini. Hal ini sekaligus menjadi pembenar bahwa, jika di tarik
garis sejarah secara linier, maka ke depan peran pemuda akan selalu
dinanti dan menentukan dalam perubahan sosial bangsa ini.
Reaktualisasi Semangat Sumpah Pemuda
Keterpurukan dan kelemahan kita saat ini, bukan selayaknya menjadikan
kita lemah dan tak berdaya. Sebaliknya adalah cambuk yang akan
memberikan semangat bagi kita untuk bekerja keras membangun bangsa ini.
Ibarat usia manusia, jika pada usia muda kita bekerja keras untuk tujuan
hari tua, maka secara posifistik, di hari tua nanti kita akan menuai
hasil kerja keras kita. Karena untuk menjadi bangsa besar, kita harus
berfikir besar, untuk jangka panjang.
Semangat nasionalisme harus kita bangun mulai hari ini, dan detik
ini. Pemuda yang matang sikap nasionalismenya akan mampu membawa masa
dapan bangsa ini ke gerbang kejayaan. Dengan sikap nasionalisme,
pemimpin bagsa ini akan menjadi pemimpin yang bijak, yang senantiasa
mengutamakan kepentingan bangsanya di atas kepentingan lainnya.
Saat ini, diakui atau tidak, pemimpin kita adalah mereka yang krisis
sikap nasionalisme. Kebikjakan yang ditelorkan seringkali bertendensi
politis, untuk kepentingan partai dan dirinya sendiri. Sehingga tak
jarang kebijakan tersebut melukai kepentingan rakyat, bahkan merugikan
bangsanya sendiri. Inilah yang harus digeser pada kecenderiungan
pemimpin kita. Pemimpin bangsa ini ke depan, merupakan pengabdi bangsa
ini, bukan penguasa. “Sayyid al qaumi khodimuhum” pemimpin suatu kaum
adalah pelayan kaum tersebut, begitu bunyi sebuah adagium Arab. Ke
depan, bangsa ini sangat merindiukan seorang pemimpin yang bersedia
secara tulus mengabdi pada bangsa, melayani rakyat serta semua komponen
yang ada dalam kesatuan organisasi yang bernama Negera Kesatuan Republik
Indonesia. Jika hal itu terwujud, bukanlah mustahil, suatu saat kita
akan menjadi bangsa yang jaya.
http://news.okezone.com/read/2012/11/01/58/711986/pemuda-dan-perubahan-bangsa
OPINI
Opini saya dalam peran pemuda dalam perubahan bangsa indonesia adalah
mulai sekarang kita harus berkomitmen membangun generasi muda bangsa
ini, menjadi calon pemimpin masa depan yang bijak dan ideal, yakni
dengan cara menghiasinya dengan sikap dan perlilaku nasionalisme.
Kecintaan generasi muda pada bangsa, akan mampu mengantarkan bangsa ini
menjadi nusantara yang berperadaban tinggi, yang berpengaruh di dunia
internasional.
sumber : http://indrasyahputra.wordpress.com/2012/11/05/38/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar